Nagari adalah pembagian wilayah administratif sesudah kecamatan di provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Istilah nagari menggantikan istilah desa atau kelurahan yang digunakan di provinsi lain di Indonesia.
Nagari merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nagari merupakan kumpulan dari beberapa Jorong/Korong yang memiliki tujuan dan prinsip yang sama. Nagari dipimpin oleh seorang Wali Nagari. Nagari sendiri dengan seluas luasnya potensi adalah anugerah Allah SWT. Bentang alam yg kaya, indah dan takjub adalah hal yang harus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat yang ada di Nagari tersebut. Salah satu hal yang bisa dilaakukan adalah melalui pendekatan kepariwisataan.
Saat pandemi Covid-19 melanda dunia, khususnya Indonesia, semua jenis usaha dan ekonomi masyarakat mengalami penurunan yang besar. Hal ini juga berdampak kepada masyarakat nagari yang merupakan ujung tombak dari perekonomian Nasional. Maka untuk meningkatkan kembali gairah perekonomian masyarakat, diperlukannya sebuah upaya untuk mengembalikan stabilitas ekonomi itu seperti sebelumnya. Salah satunya dengan mengembangkan semua potensi Nagari menjadi sebuah kegiatan pariwisata yang unik dan menarik.
Bentuk pariwisata itu adalah community based tourism yang sering dikenal dengan sebutan CBT atau pariwisata berbasis masyarakat. CBT merupakan suatu konsep dimana kemauan dan keinginan masyarakat terapung kepermukaan yang mana masyarakat adalah pionir bagi destinasi wisata itu sendiri. Hal ini dimulai dari perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan pengembangan wisata, masyarakat dan generasi muda terlibat penuh. konsep pemberdayaan tentunya menjadi nomer satu dan norma-norma masyarakat jadi payung besar dalam keberlangsungannya.
Nagari Ulakan melalui Ekowisata dan Edukasi Green Talao Park adalah salah satu role model dari penerapan CBT tersebut. Hal ini tentunya akan menjadi hasil terapan yang jelas dan nyata ketika semua stake holder yang terkait memiliki peranan tersendiri dan berhasil mengubah perspektif pembangunan kepariwisataan yang pasif menjadi aktif. Ini dibuktikan dengan tingkat partisipatif masyarakat nagari ulakan dalam bahu membahu untuk mewujudkan Nagari yang mandiri lewat konsep kepariwisataan, bukan hanya tentang meraup keuntungan, namun juga tentang keberlanjutan, karena jelas community based tourism adalah ruang karya anak nagari dalam wujud apresiasi kebanggaan terhadap daerahnya sendiri.
Melalui Green Talao park sebagai Destinasi yang unggul, unik dan berdaya saing, Nagari ulakan bersama masyarakat dan generasi mudanya bercita-cita akan menjadikan nagari Ulakan menjadi Nagari yang madani, mandiri dan sejahtera.
#AK91
#editor_SM95